Teropongpost, Tangsel,-Idul Fitri 1444 H menjadi momen penting bagi masyarakat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain sebagai perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa, Idul Fitri juga menjadi momentum penting untuk mempererat kerukunan umat beragama di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Oleh karena itu, upaya merajut kerukunan umat beragama pada Idul Fitri 1444 H sangat penting untuk dilakukan.
Salah satu upaya merajut kerukunan umat beragama pada Idul Fitri 1444 H adalah dengan saling bermaafan dan memaafkan antara sesama umat Muslim dan juga dengan umat beragama lainnya. Selain itu, saling berkunjung dan memberikan maaf secara langsung juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkuat kerukunan umat beragama. Dalam berkunjung, penting untuk menghormati adat dan kebiasaan setempat serta tidak melanggar aturan yang berlaku.
Selain berkunjung, kegiatan-kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat dari berbagai agama juga dapat menjadi upaya merajut kerukunan umat beragama pada Idul Fitri 1444 H. Sebagai contoh adalah kegiatan bakti sosial atau aksi kemanusiaan yang melibatkan masyarakat dari berbagai agama untuk membantu sesama yang membutuhkan. Kegiatan ini dapat memperkuat solidaritas dan rasa empati antar umat beragama.
Tepat hari Jum’at 21 April 2023 merupakan Idul Fitri 1444 H hari pertama, bagi umat Islam yang menjalani ibadah Ramadhan dengan baik, lazim disebut bak BAYI BARU LAHIR, bersih suci tanpa dosa, sebuah predikat yang menjadi dambaan setiap orang Islam, mengakhiri bulan suci Ramadhan.
Menarik bahwa usai shalat Idul Fitri di Masjid atau di lapangan, secara spontan biasanya terjadi tegur sapa begitu rupa, sembari bersalsm-salaman dan berucap MOHON MAAF LAHIR BATIN, suatu tradisi yang mengkristal begitu alami dan indah.
Ketua FKUB Kota Tangerang Selatan tampaknya memahami bahwa para sahabat-sahabatnya non muslim, berkeinginan juga menyampaikan ucapan SELAMAT IDUL FITRI dan Mohon Maaf Lahir Batin secara langsung, berangkat dari pemahaman dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, maka tahun ini kesempatan menyampaikan SELAMAT IDUL FITRI tersebut dikemas sedemikian rupa.
Tidak kurang dari 40 (empat puluh) Pengurus Rumah Ibadat (Masjid, Gereja Katolik, Gereja Kristen, Pure, Vihara dan Lithang) dengan jumlah personil 120 (seratus dua puluh) diundang untuk menikmati suara LEBARAN ke kediaman Ketua FKUB Fachruddin Zuhri, faktanya yang efektif hadir tercatat 76 (tujuh puluh enam) orang mengisi daftar hadir yang disiapkan, dipastikan ada yang tak sempat mengisi daftar hadir.
Atas pertimbangan teknis (ruang parkir yang terbatas), maka pelaksana SILATURAHMI IDUL FITRI tersebut dibagi dalam dua fase, jam 10.00-12.00 fase pertama, dijadwalkan untuk tamu dari pengurus Gereja Katolik seTangsel (7 Gereja), Gereja GKI seTangsel (,7 Gereja), dan Gereja GPIB seTangsel (7 Gereja).
Fase kedua pukul 13.00-16.00 diagendakan untuk Pengurus Rumah Ibadat Agama Hindu (2 pure), rumah Ibadat Umat Budha (10 Vihara dan Cetya), Rumah Ibadat Umat Khonghucu (2 Lithang), dan Pengurus Rumah Ibadat Kristen dari berbagai sinode dan Gereja seperti: HKBP, GRII (Gereja Reforned Injili Indonesia) Steven Tong, GBI (Gereja Betel Indonesia), GPd.I, GKY (Gereja Kristus Yesus), GKJ (Gereja Kristen Jawa), dan lain-lain.
Pada kesempatan SILATURAHMI IDUL FITRI 1444 H, tersebut Ketua FKUB Fachruddin Zuhri antaralain mengatakan bahwa, sejak 2021 indek kerukunan umat beragama (IKUB) Kota Tangsel naik 4,93% menjadi 72,39% (tentang nilai 0-100), disampaikan oleh Wakil Walikota H. Pilar Saga Ichsan, ST. M.Ars. 3 Januari 2021 dalam kesempatan merayakan HAB (Hari Amal Bakti) Kemenag, dan pada 8 September 2022, posisi IKUB tersebut masih bertahan (sumber Juru Bicara Menteri Agama R.I).
“Merajut kerukunan umat beragama di Idul Fitri 1444 H membutuhkan kesadaran dari setiap individu, terutama umat Muslim, untuk menjaga sikap toleransi dan saling menghormati, mengadakan kegiatan bersama, menghargai perbedaan, menghindari tindakan provokatif dan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta suasana yang harmonis dan damai di antara umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.” Ujar Ketua FKUB Fachruddin Zuhri.
Tak hanya itu, penggunaan media sosial dan teknologi juga dapat menjadi upaya merajut kerukunan umat beragama pada Idul Fitri 1444 H. Melalui media sosial, pesan tentang keberagaman dan kerukunan umat beragama dapat lebih mudah menyebar dan diakses oleh masyarakat. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan atau acara yang melibatkan masyarakat dari berbagai agama, seperti webinar atau konser online.
Dalam merajut kerukunan umat beragama pada Idul Fitri 1444 H, penting untuk mengedepankan sikap toleransi dan menghargai perbedaan. Sebagai masyarakat yang multikultural, kita perlu memperkuat kerukunan umat beragama agar dapat hidup bersama dalam damai dan harmoni. Hal ini dapat diwujudkan melalui upaya-upaya yang konkret dan berkesinambungan, baik pada Idul Fitri maupun pada waktu-waktu lainnya.
“Terkait hal tersebut, selaku Ketua FKUB saya sangat mengharapkan kerjasama kita kedepan semakin lebih baik, agar kerukunan umat beragama di Tangsel rumah kita bersama tetap terjaga, sambil kita sama-sama berusaha meningkatkan IKUB hingga mencapai angka tertinggi dan terbaik, dengan harapan PEMKOT dan FKUB Tangsel menerima HARMONY AWARD” Tutup Ketua FKUB Tangsel Fachruddin Zuhri.